Mengulas Pembacaan Surah Albaqarah Pada Pelantikan Jabatan Guru Kemenag Nagan Raya

Pelantikan Jabatan Guru telah berlalu pada hari rabu tgl 2 februari 2022, kembali penulis menguatkankan komitment untuk diri sendiri dan para ASN lainya agar paham akan tujuan pelantikan dan beban disaat selesai dilantik.  



Pembukaan pelantikan diawali oleh moderator dan agar acara dilanjutkan dengan  pembacaaan ayat Alqur'an oleh Tgk Suhaimi salah satu ASN yang berasal dari Banda Aceh dan  bertugas di MIN 12 Nagan Raya saat ini. Pembacaan Alqur'an oleh pelaksana membacakan Surah Albaqarah ayat ke 285 berkaitan dengan sumpah yang diucapkan dengan kalimah Allah dan berada di bawah naungan Alqur'an.

Berikut adalah bunyi Albaqarah ayat 285 

اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖۗ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖ ۗ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ

Artinya : Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Dan mereka berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali.”

Tafsir  dari ayat tersebut menurut Kementerian Agama Republik Indonesia adalah  Seorang muslim harus menaati firman Allah sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah. Sikap beliau dan para pengikutnya yang beriman menyangkut kitab suci Al-Qur'an dan kitab-kitab terdahulu serta para nabi dan rasul adalah bahwa Rasul, yakni Nabi Muhammad, beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya, yakni Al-Qur'an, dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman meski dengan kualitas keimanan yang berbeda dengan Nabi. Semua, yakni Nabi Muhammad dan orang mukmin, beriman kepada Allah bahwa Dia wujud dan Maha Esa, Mahakuasa, tiada sekutu bagi-Nya, dan Mahasuci dari segala kekurangan. Mereka juga percaya kepada malaikat-malaikat-Nya sebagai hamba-hamba Allah yang taat melaksanakan segala apa yang diperintahkan kepada mereka dan menjauhi seluruh larangan-Nya. Demikian juga dengan kitab-kitab-Nya yang diturunkan kepada para rasul, seperti Zabur, Taurat, Injil, dan Al-Qur’an, dan juga percaya kepada rasul-rasul-Nya sebagai hamba-hamba Allah yang diutus membimbing manusia ke jalan yang lurus dan diridai-Nya. Mereka berkata, “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dengan yang lain dari rasul-rasul-Nya dalam hal kepercayaan terhadap mereka sebagai utusan Allah.” Dan mereka berkata, “Kami dengar apa yang Engkau perintahkan, baik yang melalui wahyu dalam Al-Qur’an maupun melalui ucapan NabiMu, dan kami taat melaksanakan perintah-perintah-Mu dan menjauhi larangan-larangan-Mu.” Dengan rendah hati mereka juga berucap, “Ampunilah kami, Ya Tuhan kami, dan hanya kepada-Mu, tidak kepada selain-Mu, tempat kami kembali.”

Kaitan ayat dengan proses pelantikan adalah sebagaimana janji dan sumpah yang telah diucapkan oleh ASN sangat kuat ikatan dengan ayat tersebut yaitu : 

1. Seorang ASN muslim yang telah bersumpah dengan nama Allah dan Alqur'an berada diatas kepalanya, wajib wajib melaksanakan apa yang telah diikrarkan sebagaimana tuntunan dari Alqur'an dan Hadist Nabi.

2. Setiap amanah yang telah berada dipundak akan pertanggung jawabkan di akhirat kelak

3. Laksanakan amanah jabatan  tersebut dengan sebaik baiknya jangan bedakan ini saudara, ini orang kaya, ini orang miskin, semua layani dan laksanakan tugas kita sebagaimana poksi masing masing.

4. Allah mengetahui setiap apa yang engkau  lakukan, gunakannlah jabatan dan amanah itu pada jalan jalan yang Allah ridhai, jadikan jabatan sebagai sarana penghubung kedekatan dengan Allah, bukan malah sebaliknya semakin jauh dan lalai dari mengingat Allah.

5. Setiap pekerjaan pasti akan ada kesalahan dan kesilapan jangan bangga dengan kesalahan, namun disaat berbuat hal demikian menundukklah dan mengakui ya Allah saya telah salah mempergunakan amanah ini, "Ampuni saya, maafkan  saya, selanjutnya hindari saya dari keterulangan kesalahan tersebut " Ya Allah.

Semoga para orang orang yang telah diberikan amanah berupa jabatan oleh Allah kembali membaca ayat tersebut dan meresapi dengan hati yang jernih agar senantiasa dalam melangkah dan mengarungi kehidupan dunia yang fana ini, terselamatkan dari pengaruh jabatan yang membuat lupa kepada yang menciptakan adanya jabatan yaitu sang Maha Pemberi Jabatan (ALLAH).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jurus Menulis Buku Ajar yang Efektif dan Relevan

Materi menulis buku ajar disampaikan oleh seorang  yang sudah terbukti kualitasnya didunia penulisan yaitu Dr. Mudafiatun Isriyah, M.Pd, buk...