Jurus Menulis Buku Ajar yang Efektif dan Relevan

Materi menulis buku ajar disampaikan oleh seorang  yang sudah terbukti kualitasnya didunia penulisan yaitu Dr. Mudafiatun Isriyah, M.Pd, buku yang pernah ditulisnya  memperoleh   penghargaan dari perpustakaan nasional sebagai buku terbaik.  Semoga buku ibu Dr. Mudafiatun juga menemukan takdir sebagai buku best seller sebagai buku non fiksi.



ketika seorang guru dapat menulis buku ajar mak aproses pembelajaran akan lebih fleksibel bagi guru daripada mengandalkan buku ajar buata orang lain. Seorang guru  akan  terkejut ketika membuat buku ajar dan ternyata buku tersebut banyak digunakan oleh ribuan sekolah. Tentu saja  royalty bukunya ikut bertambah dan jangan kaget akan ada uang ratusan juta masuk ke rekening anda. Ini hanya berbagi semangat saja, dan semoga bapak ibu bisa bertanya langsung kepada pakarnya.

Paragraf diatas adalah motivasi awal dari seoran fooder KBMN yang terus menyemangatkan para guru untukmembuktikan karya nyata dengan mengeluarkan tulisan dan kreativitas untuk membuktikan diri.


Selain mendengar, berbicara dan membaca, menulis termaksud bagian dari  tingkatan  literasi paling tinggi . Meskipun menulis tidak mudah namun harus tetap dilakukan sebagai bukti kita ikut memberikan sesuatu bagi peradaban. Tanpa meninggalkan jejak dalam bentuk  tulisan atau bentuk video untuk saat ini, kita dianggap tidak pernah lahir.

Materi kita adalah

1. Bahan Ajar  VS  Buku Ajar
2. Pentingnya BA dalam pembelajaran
3. Buku Ajar dan Buku Hasil Penelitian/Hasil Pemikiran
4. Cara Penulisan Buku Ajar
5. Prinsip-prinsip Pemilihan Materi Buku Ajar.

Yang pertama kita sebagai penulis buku adalah menguasai penguasaan ilmu, kemampuan berbahasa, dan paling penting adalah punya komitmen.

Pengertian Bahan Ajar dan  Buku Ajar

Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/dosen dan mahasiswa dalam kegiatan belajar-mengajar. Bahan ajar dapat berupa bahan tertulis atau pun tidak tertulis.

2. Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak tertulis sehingga dapat tercipta lingkungan dan suasana yang memungkinkan peserta didik untuk belajar.

3. Bahan Ajar Cetak • Buku Teks, •Buku Referensi, dan Monograf,
   •Bahan Ajar Mandiri = Modul = BAJJ  •Panduan = Petunjuk = Pedoman, •Atlas = Peta •Diagram = Poster  
   •Brosur = Leaflet = Manual      
Bahan Ajar non-Cetak • Internet = Web Based Courses = e-learning • CAI = Pembelajaran Berbantuan Komputer • Slide • Video / TV • Audio / Radio.

Sedangkan Buku Ajar merupakan salah satu bentuk bahan ajar.

Buku Ajar adalah buku ilmiah berupa uraian materi pembelajaran yang disusun secara logis dan sistematis dengan bahasa yang lugas, digunakan dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran (Pannen & Purwanto, 2001)

Nah dari sini bapak ibu sdh memiliki pengetahuan bahwa kemampuan akan bahan ajar yg sudah disiapkan?

MENGAPA BUKU AJAR PENTING DALAM PEMBELAJARAN?

1. Guru lebih banyak waktu untuk memberi bimbingan kepada siswa/mahasiswa

2. Siswa dapat belajar sekalipun tidak ada guru

3. Siswa dapat belajar kapan dan di mana saja

4. Siswa tidak terlalu tergantung kepada guru sebagai satu-satunya sumber informasi

5. Siswa bisa belajar dengan kecepatan masing-masing sesuai dengan potensi

Mengapa buku ajar ini wajib diwujudkan oleh seorang guru

Mengacu pada Trilogi Pembelajaran
1.  ada Tujuan, 

2 Srtategi 

3. Penilaian

Karena Syarat minimal terjadinya pembelajaran adalah mahasiswa/siswa – Materi – Guru/Dosen

Beban belajar mahasiswa untuk 2 sks (SN-DIKTI, 2015): 2 sks = 340 menit. Kebutuhan bahan bacaan?

Seorang guru memiliki kepentingan untuk memenuhi kebutuhan dlm mengajar nya yaitu dg menata buku ajar sendiri sesuai mata pelajaran yg kita ampu.

KEUNTUNGAN BUKU AJAR BAGI GURU/DOSEN?

1. Promosi & Kenaikan Pangkat

2. Mendapatkan insentif

3. Finansial-Royalti

4. Eksistensi diri

5. Media Ekspresi

6. Branding Personal dan Institusi

7. Penguatan Keilmuan; dll. Eksistensi diri

Guru adalah  sebagai agen Aktivitas Pembelajaran

CAPAIAN PEMBELAJARAN

Guru adalah sbg Peneliti dan Pembelajar

Pengalaman dan Kurikulum sebagai pegangan kita dlm menulis buku ajar

Guru membuat RPS/Silabus
Desain pembeljaran sbg langkah awal untuk memul.

semua mata pelajaran yg di desain itu sama dg ouline calon buku kita

Seorang guru juga sbg PENELITI? makan akan menghasilkan buku referensi, monograf, artikel ilmiah, ini bahan untuk mjd buku.

JENIS-JENIS BUKU AJAR

1. BUKU AJAR

2. BUKU MODUL

3. DIKTA

4. PETUNJUK PRAKTIKUM

5. NASKAH TUTORIAL

PERBEDAAN BUKU AJAR  DAN  BUKU TEKS?

Buku Ajar pada umumnya:
1. Ditulis dan dirancang untuk digunakan siswa/mhs.

2. Menjelaskan tujuan pembelajaran.

3. Disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel.

4. Strukturnya berdasarkan kompetensi yang akan dicapai.

5. Ada pemberian kesempatan latihan bagi mahasiswa.

6. Selalu memberikan rangkuman.

7. Kepadatan berdasarkan kebutuhan mahasiswa

8. Dikemas untuk digunakan dalam pembelajaran.

9. Mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari mahasiswa.

10.Mencantumkan petunjuk penggunaan buku ajar.

Buku Teks pada umumnya:

1. Ditulis terutama untuk digunakan dosen atau pembaca umum, dipasarkan secara luas.

2. Tidak selalu menjelaskan tujuan pembelajaran.

3. Disusun secara linier.

4. Strukturnya berdasarkan logika bidang ilmu (content)

5. Belum tentu memberikan latihan bagi mahasiswa.

6. Belum tentu ada rangkuman.

7. Materi buku teks sangat  

8. Dikemas untuk dijual secara umum.

9.Tidak ada mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari pemakai.

10.Tidak memberikan petunjuk cara mempelajarinya

Sekarang tinggal dipilih bapak ibu mana yg paling sesuai dan dibutuhkan entah itu untuk kepentingan pribadi maupun unt siswa itu sendiri.

CARA PENYUSUNAN BUKU AJAR

1. PENATAAN INFORMASI (compilation text)
Guru/Dosen melakukan kompilasi bahan dari berbagai sumber yang telah beredar di pasaran berdasarkan RPS yang telah disusun

2. PENGEMASAN KEMBALI (information repackaging)
Guru/Dosen melakukan pengemasan kembali dari sumber-sumber yang telah ada disesuaikan dengan kebutuhan kompetensi yang ingin dicapai dalah RPS

3. MENULIS SENDIRI (starting from scratch)
Guru/Dosen menulis sendiri berdasarkan kepakarannya berdasarkan RPS mata kuliah yang diampunya

Ada istilah: PROSEDUR KOMPILASI
Kumpulkan seluruh buku, artikel jurnal ilmiah, dan sumber acuan lain yang digunakan dalam mata pelajaran seperti yang tercantum dalam daftar pustaka di RPS.
Tentukan bagian-bagian buku, artikel jurnal ilmiah, dan bagian dari sumber acuan lain yang digunakan per Bahan Kajian sesuai dengan RPS.
Fotokopi seluruh bagian dari sumber yang digunakan per Bahan Kajian sesuai dengan RPS.
Pilahlah hasil fotocopy tersebut berdasarkan urutan Bahan Kajian yang sesuai dengan RPS.

Buatlah/tulislah halaman penyekat bahan untuk setiap Bahan
    Kajian/BAB.
4. Bahan-bahan yang sudah dilengkapi dengan halaman penyekat untuk
    setiap Bahan Kajian kemudian dijilid rapi (selanjutnya dicopy untuk
    dibagi kepada mahasiswa).
5. Buatlah/tulislah pedoman guru/dosen dan pedoman siswa/mahasiswa
    untuk mendampingi bahan yang sudah dikompilasi tersebut.

NFORMASI
Informasi yang sudah ada di pasaran dikumpulkan berdasarkan kebutuhan (RPS + RTM) Informasi tersebut disusun kembali/ditulis ulang dengan gaya bahasa dan strategi yang sesuai untuk menjadi buku ajar (digubah), kemudian ditambahkan:
Kemampuan/kompetensi yang akan dicapai.
Petunjuk belajar bagi mahasiswa.
Latihan.
Ringkasan.
Umpan balik.
Evaluasi formatif.

PERTIMBANGAN PENULISAN BUKU AJAR OLEH GURU/DOSEN (MENULIS SENDIRI) ????

Guru merupakan pakar dalam bidangnya (menguasai bidang ilmu).
Guru mempunyai kemampuan menulis.
Guru memahami kebutuhan mahasiswa dalam bidang ilmu yang dibinanya.
Guru memiliki kemampuan mendesain pembelajaran.

Nah guru adalah pakar bagi dirinya sendiri yaaa.

ini skill kita sebenarnya ga bisa tertandingi dg profesi pekerjaan yg laina, bangga menjadi guru.

PRINSIP-PRINSIP PEMILIHAN MATERI BUKU AJAR

1. PRINSIP RELEVANSI
Materi pembelajaran hendaknya ada hubungannya dan memberikan kontribusi bagi upaya pencapaian capaian pembelajaran mata kuliah dan kemampuan akhir. Misalnya, jika kemampuan yang diharapkan dikuasai mahasiswa berupa menghafal fakta, maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta.

2. PRINSIP KONSISTENSI/KEAJEGAN
Materi pembelajaran harus konsisten dengan kemampuan akhir yang ingin dicapai, baik dari segi jumlah materi maupun dari taksonominya. Jika kemampuan akhir yang harus dikuasai mahasiswa empat macam, maka materi buku ajar yang harus dikembangkan juga harus meliputi empat macam.

3. PRINSIP KECUKUPAN
Materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu mahasiswa menguasai kemampuan akhir yang diharapkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai capaian pembelajaran mata kuliah dan kemampuan akhir. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.

SISTEMATIKA BUKU AJAR

Biasanya tergantung dari penerbit juga ya, tetapi kita sbg seorang guru juga memiliki kesiapan unt menata outline buku kita sendiri yaitu: BAB 1 Pendahuluan
Penyajian
Penutup
Daftar Pustaka
Senarai (glossary)

Tinjauan Mata Pelajaran : Prakata  
֍ Petunjuk Penggunaan Buku Ajar bagi Mahasiswa
֍ Identitas Mata Kuliah
֍ Deskripsi Singkat Isi Buku Ajar
֍ Kegunaan Mata Kuliah bagi Mahasiswa
֍ Capaian Pembelajaran Mata kuliah

BAB I
Kemampuan Akhir
Indikator
Pendahuluan, terdiri dari:
֍ Deskripsi singkat berupa gambaran umum tentang
     cakupan bab tersebut.  
֍ Relevansi antara bab tersebut dengan pengalaman
     yang telah dimiliki mahasiswa atau manfaat bagi
     mahasiswa.

Penyajian:    
֍ Uraian atau penjelasan materi (sesuai dengan jenis
     materi) dan diikuti dengan contoh-contoh.
֍ Ilustrasi yang sesuai dengan uraian materi.
֍ Tugas dan Latihan yang dilakukan mhs setelah
      membaca uraian materi.
֍ Rangkuman/ringkasan dari konsep atau prinsip yang
     dibahas.

Penutup, terdiri dari:  
 ֍ Penilaian, konsisten dengan rumusan indikator dan Kemampuan
      Akhir.
֍ Umpan balik, untuk dapat menilai sendiri hasil belajarnya (kunci
      jawaban tes).
֍ Tindak lanjut.

diperlukan juga: DAFTAR PUSTAKA
SENARAI, berupa daftar istilah teknis yang dianggap penting dan perlu dijelaskan.
DAFTAR INDEX (jika diperlukan).

materi diatas referensinya adalah KBMN gelombang 28 pertemuan ke 19

.   

Jurus Menulis Puisi Bagi Pemula

Pertemuan ke 17 KBMN 


Ingin mengenal lebih jauh narasumber silahkan buka link berikut ini https://hasanahhalima.blogspot.com/2023/02/profil-e-hasanah.html .

Pengertian Puisi Menurut KBBI 

1. Ragam  satra yang bahasanya terikat oleh irama, mantra, rima, serta penyusunan larik dan bait

2. Gubahan dalam bahasa yang betuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus.

3. Sajak  meluputi beberapa kaitan 

  • bebas puisi yang tidak terikat oleh rima dan mantra, dan tidak terikat oleh jumlah larik dalam setiap bait, jumlah suku kata dalam setiap larik
  • Berpola puisi yang mencakupi jenis sajak yang tersusun lariknya berupa bentuk geometris, seperti belah ketupat,jajar genjang, bulat telur, tanda seru ataupun bentuk lainnya
  • dramatik sas puisi yang memiliki persyaratan dramatik yang menekannkan tikaian emosional atau situasi yang tegang
  • lama puisi yang belum dipengaruhi oleh puisi barat , seperti pantun, gurindam, syair, mantra dan bidal
  • mbeling sajak ringan yang tujuannya membebaskan rasa tertekan , gelisah, dan tegang

Puisi Menurut H.B Jassin

Suatu karya sastra yang diucapkan dengan perasaan dan memiliki gagasan atau pikiran serat tanggapan terhdap suatu hal atau kejadian tertentu.

sruktur fisik puisi (unsur wujud) 

  • Bentuk : Berbaris dan berbait
  • Diksi : Pemilihan kata indah & memiliki kekuatan makna
  • Majas : Bahasa kias untuk mengungkapkan isis hati penyair
  • Rima : persamaan bunyi di baris /akhir baris untuk memunculkan keindahan bunyi

Jenis Puisi 

Puisi Lama 

Puisi yang masih terikat oleh aturan aturan yaitu jumlah kata dalam 1 baris , jumlah baris dalam 1 bait, persajakan (rima), banyak suku kata tiap baris 

Puisi Baru 

Puisi yang tidak terikat oelh aturan yang mana bentuknya lebih bebas daripada puisi lama  dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.

Ciri ciri Puisi Lama 

  • Tidak diketahui nama pengarangnya 
  • Penyampaian dari mulut ke mulut yang merupakan sastra lisan
  • Sangat terikat akan aturan misalnya jumlah baris di tiap bait

Jenis Puisi Lama

Mantra : yaitu ucapan ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib. 

contoh mantra
Sihir lontar pinang lontar
Terletak diujung bumi
Setan buta k=jembalang buta
Aku sapa tidak berbunyi

Pantun : puisi yang bercirikan sajak a-b-ab, setiap bait terdiri dari 4 baris, dan ditiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, sedangkan 2 baris berikutnya sebagai isi.

Contoh Pantun
Sungguh elok emas permata
Lagi elok intan baiduri
Sungguh elok budi bahasa
Jika dihias akhlak terpuji

Seloka : adalah pantun yang berkaitan atau bertautan

Contoh seloka
Sudah bertemu kasih sayang
Duduk terkurung malam dan siang
Hingga setapak tiada renggang
Tulang sendi habis terguncang

Talibun :  pantun genap yang setiap barisnya terdiri dari 6,8 atau 10 baris.

Contoh :
Anak orang di pandang tarap
Pergi berjalan ke kebun nunga
Hendak ke pekan hari tiap senja
Di sana sirih kami kerekap
Meskipun daunya berupa
Namun rasanya berlain juga

Ciri ciri puisi baru 

  • Memiliki bentuk yang rapi dan simentris (sama)
  • Persajakan akhir yang teratur 
  • menggunakan pola sajak pantun dan syair walaupun dengan pola yang lain
  • sebahagaian besar puisi empat seuntai (baris)

Jenis puisi baru 

  • Balada yaitu puisi yang berisi kisah atau cerita 
  • Himne adalah puisi pujaan untuk menghormati Tuhan, seorang pahlawan, atau tanah air.
  • Ode  adalah   puisi sanjungan untuk orang yang berjasa. Nada dan gayanya sangat resmi bersifat menyanjung terhadao pribadi tertentu
  • Epigram yaitu puisi tuntunan / ajaran hidup
  • Romansa adalah puisi yang berisi ratap tangis / kesedihan
  • Sattire adalah puisi yang berisi sindiran /kritik

Sekarang macam-macam puisinya sudah dipublikasi oelh para pakarnya . Ada puisi akrostik, puisi patidusa, puisi telelet, puisi 2.0 dan lainnya. Pokoknya menantang dan mengasyikkan dalam melantukakn maupun menulisnya.

Menulis puisi itu jenis baru  mengikuti perkembangan dan perubahan bentuk dan isi sesuai perkembangan selera. Apalagi untuk pemula, nulis saja menggunakan kata-kata atau diksi yang enak di hati.

Penekanan pada segi estetika dan penggunaan diksi, Rima, majas  untuk memperindah dan mempengaruhi keindahan puisinya.

Referensi tulisan di atas adalah KBMN gelombang ke 28 Rabu, 15 Februari 2022.

Menulis Buku Cerita Digital

Pertemuan ke 16 KBMN 

Senin 13 Februari 2023, via zoom kembali kelas KBMN dilanjutkan dnegan materi "Menulis Buku Cerita Digital" yang disampaikan oleh narasumber yang memiliki keahlian pada bidangnya yaitu Nur Dwi Yanti, S.Pd, sedangkan kelas dipandu oleh Dail Ma'ruf, M.Pd selaku moderator.

Buku cerita adalah sebuah karya dari ilustrasi atau imajinasi yang  dituangkan dalam bentuk tulisan, sedangkan buku cerita digital adalah karya ilustrasi yang dijadikan bentuk format yang didukung oleh aplikasi digital atau saat ini lebih dikenal dengan buku e-book.

Fungsi Buku Cerita Digital 

1. Sebagai salah satu arternatif media belajar

2. Sebagai media berbagi  informasi

Tujuan Buku Cerita Digital 

1. Memberikan kesempatan bagi pembuat konten untuk berbagi informasi dengan mudah, dengan cara menarik dan interaktif

2. Melindungi informasi yang disampaikan 

3. Mempermudah proses memahami materi ajar

Efesiansi Buku Cerita  Digital 

  • Lebih praktis 
  • lebih efesien
  • Dapat diakses dimana saja 
  • Dapat disimpan pada file ebook 
  • Ramah lingkungan 
  • Kortuminasi 

Jenis jenis Format Buku Digital

  • EPUB  -  Electronic Publication
  • MOBI -  MobiPocket
  • PDB    -  Palm Database File
  • PDF    -  Portabel Docment  Format
  • KF8    -  Kindle Fire Format

Aplikasi dan Buku digital berbasis Web

  • Google Play Books
  • Gramedia
  • Amazon Kindie
  • Libby By Over Drive

Karakteristik Buku Cerita  Digital 

Karakteristik buku cerita digital sama saja dengan buku cerita lainya perbedaaannya hanya pada menjadikan imajinasi atau ilustrasi yang telah dikonsepkan menajdi digital.

Berikut ini adalah karakteristik buku cerita 

  • Bacaannya disukai 
  • Topiknya menarik 
  • Disesuaikan dengan tingkatan dan perkembangan pembacanya
  • Bahasa dan gambar mampu memberikan informasi dan ide baru 

Bagi guru yang ingin membuat buku cerita saat ini sudah ada beberapa aplikasi yang mendukung dan tidak lagi kerepotan untuk memikirkan terlalu jauh  imajinasinya atau ide yang akan dituangkan. 

Salah satu aplikasi yang sangat menarik dan memudahkan guru saat ini yang penulis rasa dan cocok adalah canva. Aplikasi yang membantu guru untuk berkarya dalam imajinasi cerita. Tampletnya sudah dsediakan, penulis dengan mudah memasukkan dialog dan merubah atau mengedit tamplet yang disedikan sesuai dengan keinginan atau ingin mmebuat yang baru juga sangat mudah.

Mari kita mencoba untuk membuat karya buku cerita digital untuk meningkatkan minat  belajar peserta yang kita didik, selain menghemat lembaran buku cerita digital yang ditulis oleh guru yang bersangkutan akan lebih disukai oleh siswa karena tema yang kita tuangkan dan para tokohnya adalah anak anak didik kita dan lingkungan mereka.



Semoga Bermanfaat 

Pentingnya Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan

 

Pertemuan ke 12 KMBN 28

Judul                      : Pentingnya Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan 

Resum ke               : 12

Hari, Tanggal         : Juma't, 03 februari 2023

Tema                      : Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan 

Narasumber            : Susanto, S.Pd

Moderator               : Helwiyah, S.Pd, M.Pd

Berikut profil lengkap narasumber :  

Proofreading adalah proses memeriksa dan memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam teks, seperti kesalahan tata bahasa, ejaan, tanda baca, dan penulisan. Tujuan dari proofreading adalah untuk memastikan bahwa buku yang akan diterbitkan memiliki kualitas yang baik dan tidak mengandung kesalahan-kesalahan yang mengurangi kualitas buku tersebut. Proofreading bisa dilakukan oleh pengarang sendiri, editor profesional, atau layanan proofreading yang bisa ditemukan secara online.

Kesalahan yang dimaksud adalah penggunaan tanda baca, ejaan, konsistensi dalam menggunakan nam, istilah hingga pemenggalan kata.

Proofreading merupakan tahapan penulisan yang tidak boleh dilewatkan dalam menerbitkan buku. Naskah yang sudah jadi agar lebih menarik pembacanya kelak harus dilakukan pemeriksaan oleh  proofreader untuk menjadikan tulisan atau teks yang  penulis sajikan mudah dipahami pembaca dan tidak kehilangan subtansi awalnya.

langkah langkah  tehnik proofreading

Untuk melakukan proofreading terhadap tulisan, berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan:

1. Merevisi draf awal teks.
Pada tahap ini, penulis dapat melakukan perubahan pada konten karya tulis secara baik itu memindahkan maupun menambahkan sebagian atau keseluruhan karya tulis.

2. Penggunaan bahasa yang terdiri dari kata, frasa, dan kalimat serta susunan paragraf. 
Periksa kesalahan penulisan kata, apakah ada kata yang ditulis dengan salah atau terputus. Pastikan bahwa urutan kalimat logis dan mudah dipahami.

3. Memastikan penggunaan tata bahasa , sintaks, gaya bahasa, dan memperbaiki kalimat-kalimat yang ambigu. Baca tulisan Anda dengan seksama dan pastikan Anda memahami isinya.

4.Mengecek ejaan yang kita gunakan di KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Periksa tata bahasa dan ejaan: Periksa apakah ada kesalahan dalam tata bahasa dan ejaan.

5. Memeriksa konsistensi penulisan nama dan ketentuannya, judul bab, dan penomorannya. Periksa konsistensi: Pastikan bahwa gaya dan tone tulisan konsisten sepanjang teks.

6. Gunakan alat bantu: Gunakan alat bantu seperti grammar checker atau spell checker untuk membantu Anda menemukan kesalahan.

Ingatlah bahwa proofreading adalah proses yang melibatkan banyak tindakan ulang, sehingga pastikan Anda membacanya beberapa kali dan melakukan perbaikan setiap kali.

Berikut manfaat dari proofreading, antara lain:

1. Meningkatkan kualitas buku: 

Proofreading membantu memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada dalam teks sehingga buku menjadi lebih baik dan profesional.

2. Meningkatkan kepercayaan pembaca

Buku yang tidak memiliki kesalahan-kesalahan akan membuat pembaca merasa percaya dan memiliki keyakinan terhadap kualitas buku tersebut.

3. Mempermudah pemahaman pembaca: 

Tanpa kesalahan-kesalahan, pembaca akan lebih mudah memahami isi dari buku tersebut.

4.  Meningkatkan daya tarik buku: 

Buku yang memiliki kualitas yang baik dan tidak memiliki kesalahan-kesalahan akan lebih menarik bagi pembaca.

5. Memperbaiki reputasi pengarang: 

Buku yang memiliki kualitas yang baik akan membantu memperbaiki reputasi pengarang dan membuat pengarang terlihat lebih profesional.

Orang yang bekerja sebagai Proofredinng disebut dengan proofreader. Nah apabila ingin menjadi  proofreader harus memiliki beberapa syarat yaitu: 

1. Kemampuan membaca dan menulis yang baik: Proofreader harus memiliki kemampuan membaca dan menulis yang baik dan memahami tata bahasa dan ejaan yang benar.

2. Kemampuan memperhatikan detail: Proofreader harus memiliki kemampuan memperhatikan detail dan menemukan kesalahan-kesalahan kecil dalam teks.

3. Kemampuan memahami konteks: Proofreader harus memiliki kemampuan memahami konteks dari teks dan menentukan apakah suatu kesalahan adalah kesalahan nyata atau tidak.

4. Kemampuan bekerja dengan deadline: Proofreader harus mampu bekerja dengan deadline dan menyelesaikan tugas dalam waktu yang ditentukan.

5. Kemampuan bekerja secara mandiri: Proofreader harus mampu bekerja secara mandiri dan memiliki keterampilan organisasi yang baik.

6. Pengetahuan tentang hak cipta dan etika: Proofreader harus memiliki pengetahuan tentang hak cipta dan etika dalam industri penerbitan.

Semoga bermanfaat.

Salam : Suhaimi








Guru Kreatif dan Inovatif di Era Abad 21

Perubahan zaman adalah kodrat yang Allah ciptakan terhadap perputaran dunia ini.Tidak bisa kita pungkiri dan menghindar dari kemajuan yang telah ada pada saat ini. Kemajuan dalam semua lini baik industri maupun pendidikan tidak boleh  ketinggalan dengan alat alat yang modern tersebut, apabila lini pendidikan mengabaikan lahirnya teknologi  canggih dan modern maka dunia pendidikan akan tertinggal.

Pengertian Guru 

Guru adalah komponen yang sangat  menentukan dalam implementasi suatu strategi pembelajaran. Keberhasilan suatu implementasi strategi pembelajaran akan  tergantung pada kepiawaian guru dalam menggunakan  metode, teknik dan taktik pembelajaran (Sanjaya, 2016, hlm. 52). 

Guru adalah bagian dari kesadaran sejarah pendidikan di dunia. Sebagai orang yang digugu dan ditiru seorang guru dengan sendirinya memiliki peran yang luar biasa dominannya bagi peserta didik. Dalam sebuah proses pendidikan guru merupakan satu komponen yang sangat penting, selain komponen lainnya, seperti tujuan, kurikulum, metode, sarana dan prasarana lingkungan dan evaluasi. Seiring dengan laju perkembangan pemikiran manusia yang melahirkan peradaban yang sangat cepat pertumbuhannya ditandai dengan kemajuan teknologi informasi yang kemudian dikenal dengan era global dengan konsekuensi globalisasi. Globalisasi menawarkan paradigma baru dalam pendidikan. Tentunya juga merupakan tantangan baru bagi guru profesional yang semakin hari semakin meningkat (Syukur, 2012, hlm. 11).

Salah satu perubahan paradigma pembelajaran tersebut adalah orientasi pembelajaran yang semula berpusat pada guru  (teacher centered) berubah menjadi berpusat pada murid  (student centered), metodologi yang semula lebih didominasi  ekspositori berganti ke partisipatori, dan pendekatan yang semula lebih banyak bersifat tekstual berubah menjadi konstektual. Satu inovasi yang menarik mengiring perubahan  paradigma tersebut adalah ditemukan dan ditetapkannya  model-model Pembelajaran Inovatif dan Konstruktif atau  lebih tepat dalam mengembangkan dan menggali pengetahuan peserta didik secara konkrit dan mandiri (Triyanto, 2007, hlm. 2-3).

Kebutuhan guru yang berkualitas semakin  tinggi saat ini harus disikapi secara positif oleh para pengelola  pendidikan guru. Respons positif ini harus ditunjukkan  dengan senantiasa meningkatkan mutu program pendidikan  yang ditawarkannya. Perbaikan mutu pendidikan pada jenjang  pendidikan tinggi ini jelas akan membawa dampak positif  bagi penciptaan guru yang berkualitas kelak dikemudian hari  (Oviyanti, 2013, hlm. 268)

Kemajuan Era Abad 21

Kemajuan teknologi digital berdampak besar terhadap segala bidang, termasuk pendidikan. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk pendidikan dan pembelajaran mau tidak mau melibatkan disiplin teknologi pendidikan. Teknologi pendidikan menjadi salah satu dari tenaga kependidikan yang hadir untuk mendukung tenaga pendidik. Tentu saja disiplin teknologi pendidikan menyiapkan sumber daya manusia dengan keahlian khusus. Fenomena pemikiran umum yang terdapat di masyarakat dalam konsep teknologi yang dikemukakan para pakar. Teknologi menjadi bukti kecanggihan proses berpikir manusia. Teknologi muncul karena manusia ini berpikir dan kerja keras untuk memfasilitasi kehidupan setiap anggota masyarakat yang menjadi lebih baik. Teknologi juga terkait dengan nilai-nilai keagamaan yang memuja alam semesta sebagai teknologi yang tidak dapat ditandingi oleh siapa pun. Teknologi menjadi bukti kebudayaan dan peradaban manusia yang memiliki pemikiran modern dan bermanfaat bagi sesama (Prawiradilaga, 2012, hlm. 19).

Guru sebagai pelaku perubahan tidak lain adalah pemimpin (leader) perubahan bagi diri sendiri dan bagi orang lain sehingga mereka secara bersama-sama mampu membangun sebuah tatanan yang baru sesuai dengan cita-cita dan harapan mereka. Guru merupakan pemimpin (leader) dan perilaku perubahan pendidikan karena tanpa keterlibatan guru setiap usaha untuk memperbarui dunia pendidikan akan gagal. Dalam setiap pembaharuan di Sekolah, inisiatif perubahan yang tidak menyentuh kehidupan guru tidak akan mengubah banyak hal. Guru adalah garda terdepan dan pelaku perubahan dalam dunia pendidikan. Pemimpin heroik adalah mereka yang mampu menyelamatkan seluruh lembaga dan anggota-anggota dari jurang kehancuran. Mereka percaya bahwa individu itu dapat menjadi pemimpin besar karena ia terlahir untuk itu. Setiap orang terlahir dengan potensi menjadi pemimpin. Individu terlahir untuk menjadi pelaku perubahan dalam hidupnya dan membangun bagi masyarakatnya. Lebih dari itu, guru dapat berperan lebih aktif dalam menghadirkan tatanan baru masyarakat yang lebih adil dan manusiawi melalui kinerja pendidikan mereka (Albertus, 2015, hlm. 118-119)

Peranan strategi pengajaran lebih penting apabila guru mengajar siswa berbeda dari segi kemampuan, pencapaian, kecenderungan, serta minat. Hal tersebut karena guru harus memikirkan strategi pengajaran yang mampu memenuhi keperluan semua siswa. Di sini, guru tidak saja harus menguasai berbagai kaidah mengajar, tetapi yang lebih penting adalah mengintegrasikan serta menyusun kaidah-kaidah itu untuk membentuk strategi pengajaran yang paling berkesan dalam pengajarannya. Salah satu sasaran pembelajaran adalah membangun gagasan sainstifik setelah siswa berinteraksi dengan lingkungan, peristiwa, dan informasi dari sekitarnya. Pada dasarnya, semua siswa memiliki gagasan atau pengetahuan awal yang sudah terbangun dalam wujud skemata. Dari pengetahuan awal dan pengalaman yang ada, siswa menggunakan informasi yang berasal dari lingkungannya dalam rangka mengontruksi interpretasi pribadi seta makna-maknanya. Makna dibangun ketika guru memberikan permasalahan yang relevan dengan pengetahuan dan pengalaman yang sudah ada sebelumnya, memberi kesempatan kepada siswa menemukan dan menerapkan idenya sendiri (Hamdani, 2011, hlm. 23). 

Ilmu pendidikan berkembang dengan pesat. Kemajuan teknologi digital berdampak besar terhadap segala bidang, termasuk pendidikan. Pemanfaatan teknologi digital dan internet untuk proses pembelajaran berdampak terhadap pola belajar seseorang. Teknologi muncul karena manusia itu berpikir dan bekerja keras untuk memfasilitasi kehidupan setiap anggota masyarakat menjadi baik. Mau tidak mau, jika seorang peserta didik sedang mengikuti e-learning, maka ia dihadapkan kepada satu monitor dan satu perangkat komputer, apapun jenisnya. Interaksi sosial atau komunikasi secara fisik sebaiknya tetap harus disediakan seperti dalam proses hybrid learning. Tentu saja upaya yang bersifat konstruktivistik harus tetap dipenuhi oleh program e-learning ini. Teknologi menjadi bukti kebudayaan dan peradaban manusia yang memiliki pemikiran modern dan bermanfaat bagi sesama (Prawiradilaga, 2012, hlm. 19).

Era Revolusi Industri 4.0 merupakan era disruptif di mana banyak tenaga manusia mulai dihilangkan, digantikan oleh teknologi robot.Oleh karenanya, dunia pendidikan harus melakukan revolusi dengan mengajak para peserta didik agar mau dan mampu menjadi manusia kreatif, berwawasan luas dan berani.Peserta didik mesti dibekali dengan karakter yang kuat, kompetensi yang mumpuni dan literate (keterbukaan wawasan).Kararkter moral dan karakter kinerja menjadi dasar utama bagi guru dalam mendidik generasi penerus bangsa yaitu peserta didik.Peserta didik juga harus dibekali dengan kemampuan berpikir kritis, kreatif, komunikatifPeserta didik juga harus dibekali dengan kemampuan literate dalam budaya, teknologi dan keuangan.Harapannya, di era Revolusi Industri 4.0 kelak Indonesia memiliki generasi penerus yang berkarakter, kompeten dan literat.

Pembelajaran STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematic) pun ramai digalakkan sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas pembelajaran.Beberapa guru telah melaksanakan pembelajaran berbasis IT dan mengajak peserta didik berlatih soal dengan kuis interaktif, teka teki silang menggunakan android, dan sebagainya.Pembelajaran mulai dilakukan dengan berbagai model sehingga lebih menarik dan menyenangkan.Peserta didik diajak terjun langsung melalui proyek, praktikum atau role playing agar apa yang mereka pelajari akrab dengan kehidupan sehari-hari. Tuntutan profesionalisme pun telah memaksa guru untuk mengembangkan diri melalui kegiatan literasi, berkarya melalui tulisan (publikasi ilmiah) dan berinovasi dengan mebuat berbagai alat pelajaran.Perubahan ini memang belum maksimal dan menyeluruh. Akan tetapi, guru-guru pionir ini akan memantik semangat rekan-rekan guru yang lain untuk meningkatkan pula kualitasnya. Iklim yang kondusif mutlak diperlukan dalam hal ini.

Guru tidak bisa digantikan namun guru yang tidak mau memperbaiki diri dengan terus belajar dan belajar maka akan tergantikan dengan sendirinya.

Salam Suhaimi




Jurus Menulis Buku Ajar yang Efektif dan Relevan

Materi menulis buku ajar disampaikan oleh seorang  yang sudah terbukti kualitasnya didunia penulisan yaitu Dr. Mudafiatun Isriyah, M.Pd, buk...