Dalam kamus Bahasa Indonesia pengajar yang berasal dari kata ajar menurut KBBI adalah petunjuk kepada orang supaya diketahui (dituruti). Pengajar berprinsip menyalurkan ilmu kepada orang lain, hasil akhir terserah apakah berhasil apa tidak itu bukan tanggung jawab dari pengajar karena tugasnya telah disalurkan dan selesai tanggung jawabnya.
kebiasaan Pengajar sangat edintik dengan pekerjaan yang apabila telah selesai memberikan tugasnya dia akan menerima jerih payahnya, saat jasanya tidak diberikan dia berhak menuntut, ini dapat kita lihat di tempat tempat bimbel atau aplikasi aplikasi pembelajaran yang saat ini lagi populernya.
Sedangkan Pendidik adalah suatu profesi yang bertujuan membuat seseorang menjadi lebih baik, pendidik melatih, mengajar, dan memberi tuntunan agar seseorang atau siswa menjadi pribadi yang berakhlaq karimah.
Pengajar dan pendidik itu adalah profesi yang mulia namun khusus untuk guru jadilah anda Pendidik bukan pengajar karena guru itu adalah orang yang harus ditiru dan digugu, guru memberikan contoh bukan hanya ilmu, guru adalah orang yang diteladani bukan hanya memberikan contoh tauladan.
Zaman ini sangat banyak lahir para pengajar yang luar biasa terbukti dengan lahirnya teori teori baru dalam dunia pendidikan, namun akhir akhir ini pengajar banyak kehilangan sentuhan sentuhan pendidikan terhadap pelajarnya sehingga banyak timbul permasalahn permasalah diantara guru dengan muridnya.
Guru pengajar hanya menyampaikan sebatas ilmu dan teori saja kepada siswanya tapi guru pendidik adalah mereka yang memberikan ilmu, teori dengan penuh dedikasi tuntunan ke arah yang memanusiakan makhluk ciptaan tuhan agar hati dan rasa juga ikut tersentuh dengan didikan yang diberikannya.
Guru harus terus meningkatkan pengetahuan dan memperkaya wawasannya agar pengajaran yang diberikan sesuai dengan zaman yang dirasai oleh para siswa, karena setiap masa akan ada perbedaan dan kemajuan, ingat ilmu itu mudah didapatkan pada saat zaman ini dengan menggoggling google atau aplikasi lainya tapi untuk ditiru dan dijadikan sebagai tauladan itu tidak ada didalam google atau pengajar tapi itu wajib ada pada seorang guru pendidik.
Setiap zaman hati manusia tetap sama, berada didalam tubuh tidak akan keluar kemana mana dan dia membutuhkan siraman nasehat agar hati itu hidup, dari siapa siraman itu tentu pastinya dari para guru pendidik.
Pengajar hanya melahirkan orang pintar sedangkan pendidik melahirkan orang orang yang pintar dan berakhlak dan berikhlas dalam melakukan segala sesuatu.
Pintar saja tidak cukup karena banyak orang pintar yang menghancurkan tatanan ketauladanan, seperti dia berkata mencuri atau korupsi adalah dosa dan haram namun kenyataannya dialah yang korupsi, inilah yang disebut pintar saja tidak cukup tapi harus didasari oleh akhlak yang baik serta berbudi luhur.
untukmu wahai para guruku yang mulia tinggalkanlah prinsip jadi guru pengajar. Raih dan kejarlah profesi yang membuat kita menjadi guru pendidik.
Ditulis oleh Suhaimi
Subhanallah betul sangat setuju bahwa kami sebagai pendidik bukan pengajar karena sebagai pendidik kita harua betul2 ibadah dan ikhlas tuk mentransfer ilmu dan jg tidak hanya ilmu tapi pendidik yàng terdidik berkewajiban.mendidik peserta didik dari mulai tatakrama , sopan santun, tutur kata, kedisiplinan, tanggung jawab dan berakhlak yag baik . namun dizaman sekarang ini yang begitu sudah ada kemajuan kecanggihan ITdimana peserta didik sdh diberi kemudahan dalam menuntut ilmunya asal ada kemauan insyaallah akan diberi kemudahan .namun masih banyak peserta didik yg malas tidak ada kemauan tuk mendapatkan sesuatu inginnya instan seperti misalnya peserta didik ingin bisa pelajaran dan ingin mendapatkan nilai yg bagus itu dg cara yg licik dan curang dan mash ada peserta didik yg berani terang terangan menjudge pendidik karena ingin dapat nilai tanpa melalui proses . kami sebagai pendidik sangat trenyuh dan khawatir bahwa peserta didik yg seperti itu apakah akibat dari lingkungan di rumah atau memang pergaulan yg bebas ? karena ortu yg sangat sibuk? di hari gini kita sebagai pendidik harus lebih ekstra mendidik peserta didik yg demikian .yg dibarrngi dg keikhlasan dan keimanan yg kuat namun sebagai pendidik yg terdidik pun bukan hanya peserta didiknya saja yg hrs dibina namun peserta didik pun. hrs lebih kuat imannya dan moralnya karena dengan adanya peraturan 2 dan syarat syarat yg diberlakukan tetapi masih banyak saja yg melanggar peraturan tsb karena akibat kekurangan penghasilan ? akibat sklh tdk memungut bayaran SPP? atau apa gt akibatnya di hr gini msh bnyk yg melakukan pelanggaran 2 pd saat masuk SNMPTN Undangan banyak peserta didik yang dibantu oleh pendidik agar spy peserta didik.yg tdk layak msk snmptn undangan akhir2 nya bisa masuk dan dapat mengalahkan siswa yg nilai rapot betul 2 hasil jerih payahnya dg jujur dan dg kerajinan dan ketekunannya. jadi sebagai pendidik kita hrs lebih sabar ikhlas tuk mendidik pesertra didik yg demikian krnmpada umumnya siswa ingin nilai bagus secara instan tidak.mau diproses.
BalasHapussemoga kita sebagai.pendidik menjadi insan yg mulia di mata Allah SWT sabar dan tebal imannya dan berakhlakul karimah semoga siswa menjadi generasi penerus yg sholeh dan sholehah. karena untuk apa peserta didik itu pinter cerdas segala bisa tapi tidak berkarakter yg baik mala peecuma saja ilmu yg didapatpun tidak barokah
Alhamdulillah.. semoga kita semua istiqamah dan mendapat kemudahan dalam melaksanakan tugas sebagai guru pendidik bangsa.
HapusTerimakasih banyak komentarnya sdh muncul
BalasHapusTerimakasih
HapusSetuju! Keren!
BalasHapusTERIMAKASIH BUK
Hapus